PENERAPAN KOMPLEMENTER BERBASIS NUTRISI DENGAN PEMBERIAN PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA VAR SAPIENTUM LINN) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS BUAY PEMACA TAHUN 2024

ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Karya Ilmiah Akhir Ners, Agustus 2024
ERA MAYA SARI
Penerapan Komplementer Berbasis Nutrisi Dengan Pemberian Pisang Ambon
(Musa Paradisiaca Var Sapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Buay Pemaca
Tahun 2024
(xii + 232 halaman + 4 tabel + 3 Gambar + lampiran)
ABSTRAK
Lansia merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan
karena mengalami penurunan atau perubahan sistem dan fungsi organ tubuh. Salah
satu perubahan yang terjadi yaitu perubahan pada sistem kardiovaskuler seperti
menurunya kemampuan pompa jantung, menurunya kontraksi dan volume kerja
jantung, meningkatnya resistensi pembulu darah, menurunya elastisitas pembulu
darah sehingga beresiko menyebabkan hipertensi. Masalah keperawatan yang
sering muncul karena hipertensi yaitu adalah resiko perfusi serebral tidak efektif,
nyeri akut dan gangguan pola tidur.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa Pemberian Pisang Ambon
(Musa Paradisiaca Var Sapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Buay Pemaca Tahun 2024.
Hasil pengkajian pada pasien Ny. Y yaitu pasien sering merasakan sakit
kepala, skala nyeri 3, nyeri tidak berpindah-pindah, nyeri sering timbul sekitar 4
kali sehari selama 30 menit, dan tengkuk terasa berat, tekanan darah 170/100 mmhg,
sering terbangun dimalam hari dan tidak bisa tidur lagi, tidurnya tidak cukup, lemes
pada saat bangun tidur. Hasil pengkajian pada pasien Tn.E yaitu pasien sering sakit
kepala, skala nyeri 3, nyeri tidak berpindah-pindah, mata berkunang-kunang,
tekanan darah 160/100 mmhg, kesulitan tidur, terkadang terbangun di malam hari,
mengeluh kurang istirahat. Prioritas masalah keperawatan yaitu resiko perfusi
serebral tidak efektif, nyeri akut dan gangguan pola tidur. Intervensi dan
implementasi yang dilakukan adalah pemberian pisang ambon. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 5 x 24 jam didapatkan hasil yaitu pada pasien Ny.Y terdapat
penurunan tekanan darah dari hari pertama 160/100 mmHg dan pada hari kelima
140/80 mmHg. Pada pasien Tn.E di hari pertama yaitu 160/100 mmHg dan pada
hari kelima 130/80 mmHg.
Kesimpulan: Pemberian pisang ambon efektif digunakan untuk menurunkan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan dapat dijadikan sebagai
alternatif tambahan untuk menunjang pengobatan farmakologis dalam mengatasi
tekanan darah tinggi dengan pemberian pisang ambon.
Daftar Pustaka : 50 (2014-2023)
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Hipertensi, Lansia, Pemberian Pisang Ambon.